Selasa, 31 Januari 2017

Udah Tahun 2017 Tapi Masih Boros? Coba Atur Keuangan Kamu dengan Cara Ini



IlmuKita.com - Tahun 2017 sudah habis satu bulan, nih. Muka boleh tambah boros, pengeluaran jangan.

Tahun baru selalu menjadi momen untuk mengubah hal yang pada tahun lalu dinilai buruk. Juga memulai hal baru untuk kehidupan lebih baik.

Tapi dasar manusia, apa yang diomongin kadang gak sesuai dengan praktiknya. Salah satunya soal resolusi keuangan.

Rumusnya sih tahu, pengeluaran tak boleh lebih besar daripada pendapatan. Namun tiba giliran pengaturan keuangan: zonk... !!!

Gak mau dong tiap tahun bikin resolusi anti-boros melulu. Bila susah menemukan formula yang pas, coba atur keuanganmu dengan cara ini:

1. Utang bayar dulu

Sebelum alokasi duit buat beli sepatu atau baju baru, pikirkan dulu soal utang. Sebaiknya, utang tidak lebih dari 30% penghasilan.

Tinggal hitung deh, berapa gaji per bulan. Misalnya Rp 10 juta. Berarti total utang tiap bulan maksimal Rp 3 juta agar finansial kuat.

Utang ini termasuk segala macam cicilan, lho, dari rumah, kendaraan, sampai panci. Jika total cicilan per bulan melebihi 30% penghasilan, segera perbaiki sebelum telat.

Buat yang sudah beristri/bersuami, sebaiknya angka 30% itu dihitung dari gaji sendiri, bukan gabungan. Gunanya, gaji pasangan bisa jadi penolong ketika kita bermasalah dengan penghasilan sendiri, misalnya dipecat atau omzet usaha merosot.

2. Tanam duit

Setelah soal utang kelar, alokasikan angka 30% penghasilan itu buat tanam duit alias investasi. Tapi bisa juga sambil nyicil utang sambil investasi.

Beli rumah lewat kredit itu pun termasuk investasi, lho. Investasi properti dalam jangka panjang jelas bakal berguna ketimbang kredit untuk barang konsumsi seperti gadget terbaru.

Namun investasi gak selalu identik dengan dana yang besar. Modal ratusan ribu rupiah juga sudah cukup buat jadi investor reksa dana.

Usahakan minimum 20% dari penghasilan ditanam biar berbuah. Jenis investasi yang bisa dipilih bermacam-macam, tergantung tujuan investasi masing-masing.

Yang pasti, jangan lupa investasi pendidikan untuk anak kelak. Kalau belum punya anak atau nikah, investasi buat resepsi kawinan dulu okelah.

3. Jangan lupa napas

Biar napas terus terjaga, alokasikan juga penghasilan buat makan sehari-hari. Ditambah segala kebutuhan seperti transportasi, pulsa, Internet, dan ajojing alias cari hiburan, upayakan dana hidup ini maksimal 50% dari penghasilan.

Kalau bisa lebih dari itu, ya syukur. Namun harus jujur pada diri sendiri, ya. Bikin daftar prioritas buat napas.

Kebutuhan pangan harus ada di paling atas. Hiburan itu penting, tapi bujet bisa diotak-atik biar gak membebani keuangan.

4. Biar mood bagus

Tiap hari kerja, setelah terima gaji jangan lupa berderma. Paling gak 2% bisalah dialokasikan buat pos sosial, misalnya bayar zakat/infaq khusus buat muslim. Atau menyumbang ke panti asuhan/panti jompo.

Tanpa disadari, perbuatan baik seperti itu berdampak positif buat hidup lho. Kita jadi merasa lega dan senang membantu orang lain, sehingga pikiran dilingkupi aura positif.

Ketika di tempat kerja, mood pun jadi bagus. Walhasil, bisa kerja dengan penuh konsentrasi tanpa uring-uringan. Kecuali situ nyumbangnya gak ikhlas.

Ingat, ya, cara atur keuangan di atas sia-sia belaka tanpa niat dan perbuatan. Tekan boros nafsu beli ini-itu, apalagi nambah utang terus, demi kehidupan finansial yang lebih baik.

Syukur-syukur masih tersisa dana yang bisa disorongkan ke pos darurat. Dana darurat memang gak trendi dibanding dana investasi.

Namun dana ini diperlukan untuk berjaga-jaga jika terjadi hal yang gak diinginkan di kemudian hari. Misalnya rumah terkena bencana alam sehingga ambruk, atau dipensiun dini akibat masalah kerja.

Dana darurat punya peran penting sebagai penyambung nyawa ketika insiden itu terjadi. Bagaimana, siap atur keuangan di tahun 2017 ini dong?

Rabu, 25 Januari 2017

Daripada Menyesal di Usia Kepala 4, Simak dan Terapkan 10 Nasihat Keuangan Berikut



IlmuKita.com - Pasti sering dengar kalimat kayak gini, “Ah coba waktu itu gue ambil tawaran si anu ya,” atau “Duh, nyesel banget gak mau ambil kesempatan itu.” Yang kayak gini emang sering kita dengar keluar dari mulut teman atau bahkan mungkin kita sendiri.

Biasanya, kalimat penyesalan seperti itu akan terlontar saat kita terbentur dengan masalah keuangan. Walau hidup gak semata berpusat pada uang, tapi realistis aja lah ya, kalau hidup juga butuh uang.
Jika waktu diputar mundur, kita sadar dulu sering mendapat nasihat-nasihat tentang keuangan yang bisa mempersiapkan masa depan yang lebih mapan dari segi finansial.

Diantara banyak nasihat tersebut, berikut 10 nasihat keuangan buat kamu yang masih muda sebelum menyesal di usia kepala 4:

1. Punya tujuan hidup

Manusia hidup harus punya tujuan, terlebih lagi tujuan finansial. Saat memiliki penghasilan sendiri, mulai deh tetapkan tujuan keuangan kamu. Semisal, meningkatkan taraf hidup dalam segi ekonomi setiap tahunnya.

Hidup tanpa tujuan cuma bakal bikin kamu tersesat di gurun pasir,
Emang sih gak akan ada yang tahu hari esok, tapi bukan berarti hidup tanpa tujuan yang jelas. Dengan adanya tujuan, kamu akan termotivasi untuk melakukan usaha-usaha yang dapat membantu tercapainya tujuan tersebut.


2. Hidup hemat

Saat karir dan pendapatan meningkat, kebanyakan pekerja muda lupa diri dan mengubah gaya hidup mereka. Semisal, dari yang kesehariannya biasa hangout sekali dalam sebulan jadi 4 kali dalam sebulan. Kebiasaan makan di warteg pun berubah jadi makan di restoran fast food.

Penghasilan yang meningkat seharusnya dimanfaatin untuk hal-hal lain yang lebih bermanfaat seperti asuransi atau investasi misalnya. Hidup hemat beda loh dengan pelit! Hemat itu adalah belajar mengendalikan diri dari gaya hidup konsumtif dan membuat pengeluaran yang gak perlu.

3. Pasang target

“Ya gue mah gak punya target muluk-muluk, ke mana angin membawa aja deh.” Kalimat kayak gini nih yang sering terlontar dari anak-anak muda setiap ditanya punya target apa saja dalam hidupnya.
Sama halnya dengan tujuan hidup atau keuangan, kamu harus punya target. Semisal, di usia 25 sudah bisa beli mobil atau usia 30 sudah menikah dsb. Kalau ngikutin air mengalir mah itu namanya hidup yang gak jelas. Ujung-ujungnya kamu jadi terlalu santai dan meremehkan segala sesuatu.

4. Jangan hanya nabung, investasi untuk masa depan juga penting

Sedari kecil orang tua kita pasti mengajak untuk gemar menabung, mulai dengan celengan hingga punya rekening tabungan sendiri di bank. Lalu, cukup gak sih dengan rajin menabung?
investasi deposito bank

Mana ada yang bakal nolak nih kalau dikasih bunga deposito?

Kebiasaan menyisihkan sebagian dari penghasilan untuk menabung memang baik, namun pertimbangkan lagi deh bunga tabungan yang relatif kecil.


Selain menabung, coba deh untuk mulai investasi juga. Kini banyak kok pilihan investasi yang mudah dan dapat disesuaikan dengan kocek masing-masing. Banyak profesional di luar sana yang bakalan membantu kamu berinvestasi. Jadi jangan parno duluan ya!

Investasi bakal bikin uang kamu beranak-pinak loh! Gak perlu mulai dengan yang kelas kakap deh, yang sekelas reksa dana pasar uang juga sudah cukup menjanjikan kok!

5. Belajar dari kesalahan

Gak ada manusia yang sempurna. Saat melakukan kesalahan apapun itu, coba untuk menjadikannya sebagai pembelajaran. Saat kamu berhasil mengevaluasi kesalahan, ke depannya kamu dapat melakukan hal-hal lebih baik lagi.

Jangan berkubang dalam penyesalan karena telah berbuat kesalahan ya. Sebaliknya, jadikan kesalahan tersebut sebagai alat untuk mengembangkan kualitas diri.

6. Tidak mudah menyerah dan disiplin

Gak ada cara mudah menuju sukses, pasti akan banyak aral merintang. Semangat pantang menyerah serta ketekunan merupakan faktor mutlak pendorong seseorang jadi sukses. Mudah menyerah adalah ciri-ciri orang yang susah sukses loh!

Punya disiplin diri mulai dari hal-hal kecil seperti bangun pagi, gak datang terlambat ke kantor bisa jadi latihan agar kamu gak jadi manusia yang mudah menyerah. Jangan pernah menyerah pada kemalasan atau kesulitan. Terkadang semua itu hanya kekhawatiran yang berlebihan kok. Jadi, jangan menyerah sebelum berperang ya!

7. Memperluas jaringan

Jaringan di sini bukan sekedar jaringan Facebook loh ya. Sebagai makhluk sosial manusia kamu gak bisa hidup sendiri. Kamu harus ingat nih, salah satu ciri keberhasilan seseorang adalah dari seberapa luas pergaulannya. Luas di sini maksudnya adalah mengenal dan memiliki hubungan yang baik dengan berbagai macam orang dari berbagai kalangan.

Kamu gak pernah tahu keuntungan atau kesempatan apa yang bisa diperoleh dari orang-orang yang kamu temui dan kenal kan?

8. Me time itu penting

Kerja keras, mengumpulkan pundi-pundi untuk masa depan sah-sah aja kok! Tapi ingat ya, sisihkan juga waktu untuk menghibur diri kamu sendiri. Punya me time sama sekali bukan hal yang terlarang selama tahu batasan normalnya.

Dengan punya me time di tengah-tengah kesibukan akan bisa mere-charge energi baru dan bisa bikin kamu jadi lebih kreatif.

9. Miliki asuransi

Risiko kecelakaan, sakit bahkan kematian pasti mengintai setiap saat. Masih muda bukan berarti kamu kebal dari hal-hal semacam itu kan! Selain tabungan dan investasi, asuransi adalah hal penting lain yang harus kamu miliki. pertanggungan asuransi kendaraan Kalau sudah kejadi kayak gitu gimana nasibmu kalau kantong bolong?

Pilihan produk asuransi saat ini juga beragam serta dapat disesuaikan kemampuan finansial kamu kok. Jadi, gak ada alasan lagi deh untuk menunda-nunda punya asuransi. Sebelum sayang sama anak orang, sayangi diri kamu sendiri dong!


10. Berani

Jadilah anak muda yang berani. Berani di sini pastinya bukan berani kayak pelajar yang hobinya tawuran ya. Kalau kamu punya ide, ungkapkan saja jangan malu atau takut bakal dibikin lelucon .
Demikian juga halnya saat harus mengambil keputusan, semisal ada niat untuk buka usaha tapi dihalangi oleh bayang-bayang bangkrut. Ketakutan-ketakutan seperti inilah yang biasanya menjadi faktor penghambat utama untuk sukses.

Tentunya masih banyak hal-hal lain yang bisa kamu jadikan pedoman untuk jadi orang yang sukses di masa mendatang. 10 nasihat di atas kurang lebih adalah yang bisa mewakili.
makan tuh gengsi

Mau pilih jadi anak muda yang senang-senang mulu atau yang bekerja keras?

So, mau jadi anak muda yang bagaimana? Kesempatan seringkali hanya datang sekali, jangan terlalu banyak pertimbangan saat mengambil keputusan. Terkadang kita memang harus berani keluar dari zona nyaman.


Daripada menyesal belakangan, coba renungkan deh nasihat-nasihat di atas. Semoga saja bisa bikin kehidupan masa depan kamu jadi lebih baik ya!

Tips Pendidikan Keuangan Buat Anak Generasi Milenial



IlmuKita.com - Setiap anak selalu tumbuh berdasarkan apa yang berkembang dalam zamannya. Istilah kerennya, zeitgeist alias semangat zaman.

Karena itu, orang tua mesti mengetahui semangat zaman yang sedang dialami sang anak. Tujuannya, bisa memberikan pendidikan yang tepat kepada buah hati, termasuk dalam hal keuangan.

Dalam konteks ini, anak pada masa sekarang tergolong sebagai generasi milenial. Yang masuk kategori generasi milenial atau generasi Y adalah yang lahir antara tahun 1980 dan 2000. Anak yang lahir setelahnya sering disebut sebagai generasi Z.

Agar bisa memberikan tips pendidikan keuangan buat anak generasi milenial, kita perlu tahu semangat zaman pada generasi ini. Cek penjelasan berikut ini untuk melihat karakter generasi milenial dan memberikan tips yang tepat:

1. Melek teknologi

Generasi milenial umumnya melek teknologi. Ketika orang tua banting tulang kerja di belakang meja, mereka bisa menghasilkan duit dari kamar. Bikin video, upload ke YouTube, sudah. Duit bisa masuk sendiri.

Makanya, orang tua juga mesti mau belajar teknologi. Facebook, Twitter, YouTube, sampai e-mail dan blog harus diketahui. Gak perlu dikuasai, cukup diketahui.

Dengan demikian, orang tua bisa memberikan masukan yang pas untuk finansial sang buah hati. Misalnya menyarankan membuat blog cerita patah hati untuk dijadikan sumber pemasukan ketimbang kebanyakan curhat di Facebook.

Jadilah kawan mereka di media sosial. Namun bukan berarti harus diikuti apa-apa yang mereka lakukan. Tiap update status, dikomen, like, atau share. Lama-lama malah mereka terganggu.

2. Mandiri

Kepercayaan diri generasi milenial biasanya tinggi. Karena itu, gak mengherankan jika keputusan banyak mereka buat tanpa pertimbangan orang lain, termasuk keluarga.

Dalam kasus ini, orang tua perlu menanamkan pemahaman bahwa kemandirian itu bagus. Namun ada kalanya konsultasi diperlukan, terutama yang menyangkut keluarga.

Contohnya, menabung untuk masa depan. Bukan hanya dia yang diuntungkan, tapi juga keluarganya yang sekarang dan kelak. Mau pindah kerja, juga begitu. Meski harus diingat bahwa keputusan akhir ada pada dirinya, bukan orang lain, termasuk orang tua.

3. Pendirian kuat

Selain mandiri, generasi milenial punya kecenderungan berpendirian kuat. Artinya, sekali mengeluarkan gagasan, mereka akan berjuang mati-matian mempertahankannya.

Karena itu, orang tua sebaiknya gak terlalu memaksakan nasihat yang dianggapnya baik ke anak generasi ini. Apalagi jika menggunakan kata-kata keras. Bisa-bisa malah terjadi perang dingin, tinggal serumah tapi gak bertegur sapa.

Mending pakai pendekatan ala intelijen. Pelan-pelan mengamati, lalu masuk dan memberikan nasihat keuangan.

Bagaimanapun, mereka tetap menghormati orang tua kok. Yang penting, kedepankan hati, bukan emosi.

4. Orientasi pada hasil

Ketimbang proses, generasi milenial biasanya lebih mementingkan hasil. Itu sebabnya, banyak yang gak peduli mau lama atau sebentar dalam suatu aktivitas, yang penting hasilnya dinilai bagus.
Masalahnya, yang dinilai bagus oleh pribadi belum tentu sama di mata orang lain. Maka, kita bisa mengimbanginya dengan menekankan bahwa proses sama pentingnya dengan hasil.

Bukan mustahil, karena terlalu berfokus pada hasil, mereka lalu buru-buru dalam mengerjakan sesuatu. Dari sisi keuangan, hal yang buru-buru diputuskan tidaklah baik. Mau ambil kredit, misalnya. Atau memakai kartu kredit untuk belanja.

Segalanya memerlukan rencana. Namun bukan lantas orang tua bisa memaksakan rencananya pada sang buah hati. Pendapat mereka tetap harus didengar, bukan diabaikan.

Mendidik keuangan anak dari zaman berbeda memang membutuhkan perjuangan lebih besar, apalagi dari generasi milenial. Mereka punya keunikan tersendiri yang mesti dipahami, sekaligus diatasi.
Tapi peran orang tua semestinya tak terlampau masuk ke kehidupan anak.  Siapa sih yang mau hidupnya diutak-atik orang, terlebih anak milenial yang merasa lebih maju ketimbang orang tua mereka.

Yang terpenting dalam pendidikan keuangan buat anak adalah teladan orang tua. Tak peduli menasihati sampai berbuih-buih, kalau tindakan orang tua tak selaras dengan perbuatan ya sama juga bohong. Masuk telinga kanan, keluar telinga kiri.

Selasa, 24 Januari 2017

Strategi Puaskan Hobi dengan Menumpuk Rezeki



IlmuKita.com - Hampir setiap orang punya aktivitas yang sangat disukai alias hobi. Makanya, sebisa mungkin mereka mencocokkan pekerjaan dengan hobi itu.Hobi orang memang beda-beda salah satunya hobi membuat website

Namun mencari pekerjaan semacam itu bisa sangat susah. Bahkan sama susahnya dengan mencari jodoh.


Salah satunya adalah hobi yang berhubungan dengan kerajinan. Suka jahit-menjahit, misalnya. Kalau kerja di pabrik jadi buruh jahit, penghasilannya tentu bakal berbeda dengan pegawai bank.
Jadi, kerjaan yang berkaitan dengan hobi itu kurang memadai dari segi penghasilan. Kasus kayak gini sering dijumpai orang.

Tapi selalu ada jalan. Kalau memang mau memuaskan hobi sambil menumpuk rezeki, kenapa gak buka usaha sendiri saja?

Bisnis kerajinan punya potensi yang menggiurkan. Dari satu bidang, bahkan bisa dikembangkan ke bidang lainnya.

Dan yang lebih menarik, modalnya gak perlu besar. Cukup dengan Rp 5 juta saja bisa langsung jalan.
Berikut ini kita ambil contoh rencana usaha bisnis kerajinan suvenir gantungan kunci dari kain flanel. Pasar bisnis ini terutama mereka yang hendak menggelar pernikahan.
Pasar ini selalu ramai. Menurut data dari Badan Pusat Statistik, jumlah rumah tangga di Indonesia meningkat tiap tahun.

Tiap tahun ada ratusan pasangan yang menikah. Artinya, keutuhan akan suvenir pernikahan juga terus ada. Tinggal bagaimana kita mengolah usaha agar dilirik banyak calon pasutri baru.
Modal

1. Kain flanel : Rp 25 ribu per meter (100 x 92 cm) x 16  = Rp 400.000
2. Gunting zigzag: Rp 80.000 x 2 = Rp 160.000
3. Gunting biasa: Rp 50.000 x 2 = Rp 100.000
4. Mesin jahit : 2 x Rp 1 juta = Rp 2 juta
5. Benang aneka warna : 1 pak (24 item) = Rp 50.000
6. Lem UHU : 4 x Rp 10.000 = Rp 40.000
7. Dakron : 1 kilo x Rp 50.000 = Rp 50.000
8. Gantungan kunci ring: 350 x Rp 700 = Rp 245.000
9. Mata boneka : 4 x 1 pak (300 pieces) x Rp 10.000 = Rp 40.0000
10. Karyawan: 2 x Rp 750.000 (disesuaikan) = Rp 1.500.000
Total: Rp 4.585.000

Angka itu cukup untuk mengawali bisnis kerajinan suvenir pernikahan dengan jumlah tamu 300 undangan. Jika harga per suvenir dihitung Rp 5.000, pemasukannya 300 x Rp 5.000 = Rp 1.500.000 per order.

Andai bisa menerima setidaknya 1 order per minggu, omzet per bulan mencapai Rp 1.500.000 x 4 = Rp 6.000.000.

Jumlah yang sangat menggiurkan bukan? Bahkan angka itu bisa diperbesar jika kita bisa memperlebar sayap usaha, gak cuma bisnis kerajinan.

Saat akan menikah, umumnya orang gak mau cari ribet. Kita bisa menawarkan suvenir sekaligus undangan, misalnya. Kalau tamu ada 300 dan harga undangan per lembar Rp 5.000, sudah ada tambahan pemasukan Rp 1.500.000 per order.

Meski begitu, akan lebih baik jika berfokus pada satu bidang usaha dulu untuk awal-awal. Soalnya, bukan gak mungkin konsentrasi terpecah karena mengurusi banyak hal sekaligus.

Kunci untuk menjalankan bisnis yang sukses adalah kepercayaan pelanggan. Sekali mereka percaya, sudah. Yang dibutuhkan selanjutnya adalah mempertahankan kualitas.

Dalam bisnis kerajinan suvenir pernikahan, salah satu cara untuk menggaet kepercayaan pelanggan adalah merampungkan order tepat waktu.

Selain itu, harus bersikap ramah dan responsif. Wajar kalau calon pengantin baru agak cerewet. Kita hanya bisa memberikan saran. Jika mereka gak mau, ya sudah ikuti saja.

Menjalankan bisnis sendiri berbeda dengan menjadi karyawan. Kalau jadi karyawan tinggal tunggu tugas saja.

Sedangkan berbisnis harus menguasai banyak bidang sekaligus, terutama marketing. Kita mesti cari job, negosiasi, mengerjakan pesanan, sampai menerima keluhan.

Harus bisa multitasking (multitask man / thegraduatecoachingpartnership)

Untuk itu, menjadi pengusaha gak hanya diperlukan modal. Modal bisa dicari kok. Banyak pinjaman di luar sana, dari yang konvensional sampai syariah.


Yang juga dibutuhkan adalah rencana bisnis yang matang. Kalau prinsipnya “yang penting usaha jalan dulu”, jangan heran kalau nanti harus kembali jadi karyawan karena usaha gulung tikar.

Jumat, 20 Januari 2017

5 Alasan Penting Dari Bisnis Plan Sebelum Memulai Bisnis



IlmuKita.com - Kamu pernah dengar nama Nadiem Makarim dong, yup, beliau adalah seorang entrepreneur sukses yang beberapa waktu belakangan ini terkenal dengan inovasi GoJeknya. Selain Nadiem, ada juga William Tanuwijaya (Tokopedia), Achmad Zaky (BukaLapak.com), Ferry Unardi (Traveloka) dan lain masih banyak lagi.
Disadari atau tidak, ternyata kelahiran orang-orang muda tersebut telah memberi dorongan untuk memulai bisnis.
Jika kebetulan kamu juga sedang tertantang untuk membuka sebuah bisnis, maka kamu harus memulainya dengan menyiapkan bisnis plan (rencana bisnis).
Ada banyak orang yang bertanya, apakah membuat bisnis plan memberikan jaminan bisnis akan berjalan sesuai dengan rencana?
Ya, semua pengusaha pasti berharap bisnis berjalan sesuai dengan rencana bisnis yang sudah dibuat. Namun kenyataan pasti berbeda, selalu akan ada perubahan-perubahan yang terjadi.
Terkadang kenyataan gak seindah harapan, mau telor ceplok indah jadi telor gosong hehehe
Sebagai persiapan yang baik sebelum memulai bisnis kita tetap saja harus membuat bisnis plan. Berikut alasannya:
1. Terhindar dari Kesalahan Besar
Harus kamu sadari bahwa perencanaan yang baik di awal, adalah langkah pertama untuk memulai bisnis. Setidaknya kamu dapat terhindar dari kesalahan-kesalahan dalam memulainya.
Coba bayangkan deh berapa kerugian yang dialami oleh seorang entrepreneur, jika salah menentukan strategi bisnis? Gak mengetahui keunggulan dan kelemahannya dan gak punya sesuatu yang unik dibandingkan dengan pesaing.
Dan coba bayangkan berapa keuntungan yang bisa diperoleh seorang entrepreneur jika tepat dalam menentukan rekan kerja, karyawan yang tepat, strategi pemasaran, strategi pendanaan dan lain sebagainya.
Kamu tentunya mau kan mendapatkan keuntungan tersebut, jadi membuat bisnis plan penting dong!
2. Menyeimbangkan Emosi dan Logika
Ketika seseorang mendapatkan sebuah ide bisnis, maka ia akan mulai membayangkan hal-hal baik yang akan terjadi. Membayangkan hal-hal yang terbaik itu adalah hal yang wajar dan manusiawi.
Tapi, di sisi lain seorang entrepreneur juga harus realistis dengan keadaan. Nah, oleh sebab itu butuh sebuah bisnis plan untuk menyeimbangkan antara emosi dan logika. Salah satu contohnya, seorang Steve Job memulai bisnisnya dari garasi.
Ya, Steve Job gak memulai dari bangunan mewah dan buktinya Steve menjadi salah satu pebisnis sukses skala dunia loh.
3. Menyamakan Visi Misi
Bagaimana cara menyampaikan ide bisnis, visi dan misi yang ada di benak kamu? Apakah cukup dengan bercerita, saya akan melakukan ini, saya akan membuat itu dan lain sebagainya.
Lebih baik mulailah membuat sebuah tulisan yaitu bisnis plan. Dengan demikian semua orang bisa membaca tulisan, angka, grafik dan gambar yang ada di dalamnya. Mana yang lebih mudah, menceritakan yang ada di pikiran kamu atau membahas sebuah bisnis plan?
4. Membuat dan Menyusun Strategi Bisnis
Bisnis yang baik adalah bisnis yang dijalankan, bukan bisnis yang hanya sebatas ide. Entrepreneur memerlukan ide dan eksekusi. Pertanyaannya, bagaimana kamu menjalankan eksekusi tanpa sebuah perencanaan? Ingat ya, tanpa sebuah rencana yang matang, eksekusi bisa menjadi kacau balau.
5. Mengumpulkan Modal
Alasan terakhir namun gak kalah penting, entrepreneur membutuhkan bisnis plan untuk mengumpulkan modal atau pendanaan. Mau pinjam uang di bank, atau mau meminta pendanaan dari teman, saudara, orang tua atau lainnya pasti juga perlu sebuah bisnis plan.
Mak minta duit dong buat kawin eh buka usaha hehehe
Sekarang, Saatnya Bekerja
Nah, sekarang kamu sudah tahu kan, mengapa harus memulai sebuah bisnis dengan bisnis plan. Ya supaya kamu gak melakukan kesalahan fatal. Selain itu juga dapat menyeimbangkan antara emosi dan logika. Kemudian menyamakan visi misi dengan rekan kerja, menyusun strategi bisnis serta mengumpulkan modal.
So, apakah kamu sudah mengawali bisnis dengan membuat sebuah bisnis plan?
IkmuKita.com

Kamis, 19 Januari 2017

8 Masalah Penyebab Gaji Besar Tetapi Tabungan Kecil



IlmuKita.com - Masalah Masalah Penyebab Gaji Besar Tabungan Kecil

Apakah Anda setuju, masalah keuangan Anda saat ini akan selesai dengan mudah jika Anda mendapat gaji besar? Jika Anda setuju, berarti Anda perlu mengetahui kenyataan-kenyataan di bawah ini. Gaji besar tidak menjamin seseorang bisa memiliki tabungan. Begitupula dengan gaji kecil, bukan berarti tabungan kecil.

Gaji Besar Kok Tidak Punya Tabungan, Ini Penyebabnya - Perencana Keuangan Independen Finansialku

Jika Anda perhatikan lebih lanjut, ternyata banyak loh orang-orang dengan penghasilan tinggi tetapi sulit untuk menabung dan berinvestasi. Hal itu disebabkan bukan karena gaji, tetapi karena pola pikir (mindset) dan cara mengelola keuangan yang salah. Nah berikut ini 8 alasan, mengapa seseorang gaji besar tapi tidak bisa memiliki tabungan :

Alasan 1 Pendapatan Meningkat, Pengeluaran Juga Meningkat

Fakta membuktikan, peningkatan pendapatan akan diikuti juga dengan peningkatan pengeluaran. Dan celakanya, kadang-kadang pengeluaran meningkat lebih banyak dibandingkan dengan peningkatan pendapatan. Satu lagi, pengeluaran yang sudah terlanjut naik, susah diturunkan.

Contoh:

Jika Anda sudah terbiasa makan di restoran empat kali dalam sebulan, sulit untuk mengurangi menjadi dua kali dalam sebulan, betul?
Jika Anda sudah terbiasa dengan mobil pribadi, sangat sulit untuk menggunakan kendaraan umum, betul?

Jika Anda sudah terbiasa nonton bioskop, delapan kali dalam sebulan, sulit untuk mengurangi menjadi tiga kali dalam sebulan, betul?


Jadi masalah 1:

Gaji naik, Pengeluaran juga naik dan bahkan lebih tinggi pengeluarannya
Alasan 2 Tidak Memiliki Rencana Jangka Menengah dan Panjang

8 dari 10 orang di Indonesia kurang menyadari pentingnya perencanaan keuangan. Baik untuk kebutuhan jangka menengah (3 – 5 tahun) dan kebutuhan jangka panjang (lebih dari 5 tahun). Padahal ada banyak sekali pengeluaran besar di masa depan, contoh: menyekolahkan anak, membeli rumah, kendaraan, perjalanan ibadah, biaya untuk masa pensiun dan pengeluaran lainnya.

Mari kita cermati satu kasus: biaya untuk pensiun. Semua orang pasti akan pensiun, termasuk juga dengan Anda. Tentunya Anda tidak mau kan, waktu pensiun masih harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup? Nah jika tidak mau maka Anda perlu mulai merencanakan dana pensiun mulai dari sekarang. Bersyukurlah jika Anda saat ini memiliki gaji besar, karena Anda dapat mulai mempersiapkannya mulai dari sekarang. Jangan habiskan gaji untuk kebutuhan konsumtif.

Jadi masalah 2:

Tidak punya rencana untuk jangka menengah dan panjang.

Alasan 3 Tidak Memiliki Persiapan

Ada beberapa orang yang berpikir ah nabung mulai sekarang itu rasanya kepagian. Kan masih ada hari esok, sekarang lebih baik untuk menghibur diri sendirilah. Apakah Anda termasuk orang yang berpikir seperti itu?

Semoga Anda jangan termasuk golongan orang-orang yang berpikir masih ada hari esok. Tahukah Anda jika Anda menabung dan/atau berinvestasi sejak sekarang, Anda dapat mewujudkan tujuan keuangan Anda lebih cepat, atau Anda dapat membeli tujuan yang lebih mahal.

Contoh: Pak Ardy dan Pak Budi bekerja di kantor swasta dengan gaji yang sama. Keduanya ingin membeli rumah 5 tahun lagi. Perbedaannya adalah:

Pak Ardy memutuskan untuk mulai berinvestasi mulai dari sekarang.
Pak Budi memutuskan akan berinvestasi 2 tahun lagi.


Menurut Anda mana yang lebih mungkin membeli rumah terlebih dahulu Pak Ardy atau Pak Budi? Tentu saja peluang Pak Ardy dapat membeli rumah 5 tahun lagi lebih besar dibandingkan peluang Pak Budi.

Jadi masalah 3

Tidak memiliki persiapan dan kebiasaan buruk menunda.

Alasan 4 Tidak Memiliki Anggaran Keuangan

Tahukah Anda, ada sebuah alat keuangan yang mampu membantu Anda mengelola keuangan dengan lebih mudah. Anda hanya cukup meluangkan waktu 5 – 10 menit setiap bulannya. Ya dengan 10 menit setiap bulan, keuangan Anda bisa menjadi lebih sehat. Caranya adalah dengan membuat anggaran keuangan.

Nah langkah pertama yang harus Anda buat adalah anggaran. Anggaran membantu Anda untuk membagi kemana saja uang Anda akan digunakan.

Berapa yang digunakan untuk berdonasi (Zakat, Perpuluhan atau Sumbangan lainnya)?
Berapa yang digunakan untuk tabungan dan investasi?
Berapa yang digunakan untuk bayar premi asuransi?
Berapa yang digunakan untuk bayar cicilan dan utang?
Berapa yang digunakan untuk bayar pengeluaran anak dan pendidikan?
Berapa yang digunakan untuk bayar rumah tangga?
Berapa yang digunakan untuk bayar kesehatan?
Berapa yang digunakan untuk bayar kendaraan?
Berapa yang digunakan untuk bayar pengeluaran pribadi?
Dan lainnya.


Jadi masalah 4 Tidak memiliki anggaran keuangan.

Alasan 5 Tidak Pernah Memiliki Catatan Keuangan

Apakah Anda tahu letak kebocoran-kebocoran dalam keuangan Anda?
Berapa yang Anda keluarkan untuk makan di luar?
Berapa yang Anda keluarkan untuk parkir?
Berapa yang Anda keluarkan untuk sumbangan pernikahan?
Berapa yang Anda keluarkan untuk ngopi dan kongkow di kafe?

Tahukah Anda, berapa uang yang dapat dihasilkan jika Anda menghemat biaya ngopi dan menginvestasikannya?

Jawaban dari pertanyaan di atas adalah dengan memiliki catatan keuangan. Memang mencatat pengeluaran dan pemasukan bukanlah hal yang nyaman. Diperlukan sebuah kedisiplinan untuk dapat mencatat keuangan.

Jadi masalah 5
Tidak pernah mencatat keuangan.

Anda dapat menggunakan aplikasi pencatat keuangan untuk membantu Anda mengelola dan merencanakan keuangan. Dengan Anda mencatat keuangan, diharapkan Anda dapat memiliki kontrol atas keuangan Anda.

Alasan 6 Tidak Bisa Membedakan Kebutuhan dan Keinginan

Melanjutkan diskusi kita yang nomor 1 ketika penghasilan naik, pengeluaran juga ikut naik. Mengapa hal itu bisa terjadi? Jawabannya sederhana karena orang sudah mulai ingin memenuhi semua keinginannya. Salah satu masalah keuangan yang paling dasar adalah membedakan dan memprioritaskan kebutuhan dan keinginan.

Apakah Anda pernah bingung:
Uangnya mending untuk jalan-jalan ke luar negeri atau invest beli rumah ya?
Uangnya mending untuk beli smartphone baru atau invest beli mobil ya?
Uangnya mending untuk beli baju baru atau untuk donasi ya?
Dan seterusnya


Jadi masalah 6
Kesulitan membedakan dan memprioritaskan kebutuhan serta keinginan.

Alasan 7 Tidak Pandai Menggunakan Utang

Pemasalahan yang sering dihadapi oleh orang-orang degan gaji besar adalah Utang. Sebagian besar klien-klien yang berurusan dengan utang adalah orang – orang dengan penghasilan besar (rata-rata 8 – 10 kali upah minimum regional / UMR).
Coba bayangkan, UMR adalah upah yang disesuaikan dengan kebutuhan untuk hidup layak dalam satu bulan. Nah orang ini sudah memiliki gaji dengan besaran 8 – 10 kali UMR. Secara sederhana pendapatan 1 bulan orang tersebut, sebenarnya sudah bisa hidup layak untuk 10 bulan bukan? Kenapa mereka masih hidup dalam utang?
Jawabannya adalah karena mereka salah menggunakan utang. Berawal dari perkenalan dengan kartu kredit, kemudian menjurus kepada gali lubang tutup lubang, kemudian masuk ke KTA. Bukannya KTA makin selesai tetapi makin besar dan makin besar hingga melebihi kemampuannya.

Jadi masalah 7
Tidak pandai mengelola utang.

Alasan 8 Konsumtif dan Gengsi

Terakhir dan yang paling sering dihadapi oleh orang-orang gaji tinggi adalah hidup KONSUMTIF dan penuh GENGSI. Contoh:
Jika membeli baju harus yang merk A, tidak mau yang lain.
Jika ada gadget terbaru, langsung beli tidak mau ketinggalan.
Jika ada film terbaru di bioskop, langsung nonton pada penayangan perdana.
Jika mau membeli mobil, beli mobil yang mewah.
Jika menikah ingin pesta mewah, padahal rumah masih ngontrak.

Orang-orang dengan gaji besar cenderung ingin mendapat PENGAKUAN dan WOW. Sebenarnya hal tersebut tidak salah, jika memang kebutuhan jangka menengah dan panjang sudah terpenuhi. Permasalahannya adalah jika merasa kaya padahal belum mampu.

Jadi masalah 8
Konsumtif dan gengsi.

Jadi Pilihan Anda adalah …
Saat ini Anda sudah mengetahui 8 alasan mengapa orang gaji besar malah tabungan kecil. Sekarang saatnya Anda memilih, apa yang harus Anda lakukan untuk diri Anda sendiri. Apakah Anda ingin hidup lebih sejahtera atau hidup dengan gaji besar (tapi tidak sejahtera)?

IlmuKita.com

6 Kualitas Berkarir Ideal Setelah Masuk Usia Kepala 3



IlmuKita.com - Sudah Masuk Usia Kepala 3 Loh, Idealnya Sudah Punya 6 Kualitas Berkarir Ini
‘Duh males ah ngerjain proyek yang ini, elo aja deh Wan!’ Ujar Anto melemparkan sebundel proposal proyek kerjaan ke meja rekan kerjanya, Irwan. ‘Loh kok nyerah duluan sebelum berperang sih To? Katanya elo lagi ngincer posisi project manager.’
Informasi aja nih, usia Anto kini 32 tahun, tapi anehnya attitude kerjanya masih saja ogah-ogahan. Yang lebih ngeselin lagi, Anto punya impian buat naik jabatan. Yaelah bro, dari mana ceritanya mau sukses tanpa usaha?

Kamu harus simak nih 6 kualitas berkarir yang idealnya sudah kamu miliki di usia kepala 3.

1. Mengenal diri sendiri

Di usia kepala 3, idealnya sih sudah lebih paham sama kelemahan, kekuatan dan kesempatan yang bisa diraih. Ini penting banget supaya bisa lebih bijak mengambil keputusan baik itu bisnis atau karir. Masa iya masih mau bertahan dengan sikap labil ala remaja tanggung terus?
Dunia kerja dan bisnis butuh orang-orang yang tahu betul apa yang mereka lakukan, bukan main-main. Saat kita sudah mengenal baik kemampuan dan kelemahan diri sendiri, karir lebih cemerlang atau bisnis lebih maju pasti makin mudah diraih.

2. Fokus

Sudah bukan saatnya  memperlakukan pekerjaan layaknya tester makanan. Coba ini, itu, penasaran lompat sana, sini menghabiskan waktu, energi dan pikiran. Di usia kepala 3 kamu harus sudah menentukan sikap mau fokus berkarir di bidang apa.
Harus sudah tahu arah karir ke mana yang kamu tuju dalam 5 tahun mendatang semisal, contoh sekarang sudah di level manager, mungkin 5 tahun lagi kamu sudah bisa ada dalam jajaran direksi.

3. Percaya diri dan tegas

Hari gini minder dan gak pede? Wah, siap-siap saja kalah bersaing deh. Buat kalian yang sudah masuk usia kepala 3 sudah gak seharusnya sok malu-malu. Percaya diri sudah pastinya sesuatu yang wajib dimiliki.

Bagaimana mau diberi tanggung jawab besar oleh perusahaan kalau gak percaya diri.? Kesempatan kayak gitu bakal diberikan ke mereka yang bukan cuma pede di omongan ya, tapi memang bisa membuktikan.

Punya ketegasan sikap juga gak boleh diabaikan. Kalau memang harus menolak ya katakan saja gak. Atau terhadap hal-hal salah yang seharusnya gak dilakukan dalam perusahaan berani dong buat mendebat. Yang penting jangan asal jeplak, dukung dengan bukti-bukti valid.

4. Bermental baja

Di tengah persaingan yang ketat dan keras, kita bakalan nemu berbagai macam manusia dengan karakter yang beragam juga. Ada tipe manusia yang emang doyan mengkritisi, baik kritis negatif maupun positif.

Nah, dengan usia yang terbilang sudah matang, saat dikritik soal pekerjaan sepedas apapun harus siapin mental baja. Coba ambil sisi positifnya dan mengubah jadi sesuatu yang lebih baik lagi dalam diri kamu.

Orang yang bermental baja harus berani juga. Jangan membatasi diri sendiri. Ambil semua tantangan, kesempatan bahkan tanggungjawab lebih besar yang ditawarkan.

5. Networking luas 

Dengan usia yang sudah masuk kepala 3, idealnya kamu juga sudah gak pusing sama yang namanya networking. Tapi, ini dengan catatan kamu adalah orang yang peduli sama networking ya.
Tahu kan kalau networking yang luas itu bisa jadi salah satu alat bantu kamu buat punya karir ciamik atau bisnis cetar. Jangan lupa buat update terus CV kamu termasuk media sosial. Apalagi sekarang zamannya media sosial banget. Terutama linkedin, medsos yang fokus buat dunia bisnis dan karir.

6. Time management dan pengendalian diri yang baik

Pepatah mengatakan bahwa waktu adalah uang, bukan berarti waktu bisa ditukar dengan uang. Itu artinya memanfaatkan waktu dengan bijak.
Mulai dari mengatur waktu kerja, tidur dan bergaul. Punya tanggung jawab terhadap gak datang telat karena nongkrong sampai tengah malam misalnya. Kalau seperti ini contoh kasusnya ya berarti harus punya pengendalian diri yang baik.

Menahan diri buat gak terlalu sering menghabiskan waktu buat bergaul saat besok ada meeting penting di kantor dan lainnya.
Gimana nih, apakah kualitas-kualitas di atas sudah ada di kamu, baru sebagian atau bahkan belum sama sekali? Eits jangan khawatir! Bukan berarti kalau kualitas di atas belum bisa kamu penuhi lalu masa depan karir atau bisnismu suram ya.
Gak ada kata terlambat untuk memulai. Gak ada sukses tanpa usaha dan kerja keras. Jadi terus berjuang ya!

IlmuKita.com

5 Faktor Mengapa Banyak Orang Sulit Mencapai Kebebasan Finansial

Pernah dengar lagu lama yang dilantunkan penyanyi solo wanita Nicky Astria dong, judulnya ‘Uang’. Yup. Hidup ini ujung-ujungnya selalu terkait dengan uang. Realitanya masih banyak orang yang bermasalah dengan uang.

Padahal kita selalu berusaha agar gak perlu pusing lagi mengenai uang, gak perlu bingung saat pensiun dan lainnya. Intinya sih semua manusia ingin bisa hidup sejahtera tanpa harus memikirkan masalah kekurangan uang.

Kenapa ya sulit sekali lepas dari jerat masalah seputar uang yang akhirnya membuat banyak di antara kita sulit mencapai kebebasan finansial? Ternyata ada 5 faktor yang menjadi penyebab kita kesulitan mencapai kebebasan finansial.

1. Orang Gak Tahu Kenapa Harus Bebas Keuangan

Masih banyak orang yang gak tahu apa itu kebebasan finansial dan kenapa perlu mencapainya. Tentu saja penyebabnya karena literasi keuangan yang masih kurang.

Belum banyak orang menyadari permainan uang sudah berubah, dari yang awalnya keamanan dalam keuangan menjadi kebebasan keuangan.

Contohnya saja, orang zaman dahulu lebih memilih bekerja di perusahaan yang memberi jaminan dan penghasilan saat pensiun. Dahulu perusahaan-perusahaan menggunakan manfaat pasti. Zaman sekarang peraturan pensiun sudah berubah menjadi iuran setiap bulannya.

Hal yang paling menarik dari mencapai kebebasan finansial adalah kita bisa menjadi manusia yang merdeka. Kita bebas melakukan pekerjaan dan hal-hal yang disukai. Gak ada lagi tuh istilah hidup yang diatur oleh uang. Malah mungkin kita lah yang berkuasa penuh atas uang kita. Gak ada lagi hari-hari di dalam jebakan rat race.

2. Orang Memiliki Pola Pikir yang Salah

Mempertahankan pola pikir yang salah merupakan faktor lain masih banyak orang gak bisa mencapai kebebasan finansial.

Apa saja sih pola pikir yang menghalangi pencapaian kebebasan finansial:

– Kebebasan finansial hanya untuk orang yang sudah kaya

– Hidup mengalir seperti air saja

– Sudah terlalu nyaman dengan kondisi saat ini dan gak melakukan perubahan karena takut gagal mencapai kebebasan keuangan.

– Usaha menuju kebebasan finansial itu merepotkan dan gak banyak waktu

3. Gak Tahu Caranya

Banyak di antara kita sudah tahu betapa pentingnya mencapai kebebasan finansial namun gak tahu apa yang harus dilakukan untuk mencapainya.

Finansialku pernah menuliskan 10 cara mencapai kebebasan finansial. Intinya kebebasan keuangan dapat dicapai jika, pendapatan pasif kita sudah dapat memenuhi kebutuhan hidup.

Bagaimana cara mendapat pendapatan pasif? Caranya dengan membangun aset produktif, seperti rumah atau kendaraan untuk disewakan atau membangun aset digital Salah satu orang yang berhasil mencapai kebebasan finansial dengan menggunakan internet adalah Pat Flynn,

4. Gak Punya Komitmen dan Bukan Menjadi Prioritas Utama

Oke, sudah tahu caranya dan rahasia dalam mencapai kebebasan keuangan nih. Tetapi gak punya komitmen dan gak menjadikan hal tersebut sebagai prioritas utama. Ya bagaimana mungkin bisa terwujud.

Contohnya, gak bisa mengurangi kesenangan demi hal lain yang lebih penting. Punya uang banyak bukannya dimaksimalkan untuk investasi reksadana atau beli properti eh malah bersikap konsumtif.

Membuang waktu sia-sia dengan bermalas-malasan dan hangout dibandingkan mencari dan membangun aset buat masa depan.

5. Gak Punya Dukungan

Usaha mencapai kebebasan finansial adalah usaha yang harusnya dikerjakan oleh teamwork. Jika kamu sudah berkeluarga, yang dibutuhkan pasti dukungan pasangan dan anak-anak.

Terkadang orang yang paling menghambat usaha mencapai kebebasan keuangan adalah pasangan kita, karena mereka belum memiliki literasi keuangan yang sama dengan kita.

Pastikan ajak pasangan dan anak-anak untuk bersama mencapai kebebasan finansial. Tentunya kerja sama antar seluruh anggota keluarga akan membuat langkah kita menjadi jauh lebih ringan.

Mulai sekarang jika kita ingin mewujudkan kebebasan finansial maka kita dan pasangan perlu merubah mindset. Batasi deh pengeluaran konsumtif, dan alihkan menjadi aset yang lebih produktif.

Aset yang dapat mendatangkan pemasukan. Seiring dengan hal itu, kita juga perlu mempelajari bahasa uang dan meningkatkan literasi keuangan. Selamat mencoba.

ilmukita.com

6 Cara Pintar Merapikan Barang-barang dalam Kamar Anda

Ilmukita.com, Menyimpan banyak barang, terkadang membuat Anda membutuhkan banyak kardus atau kotak penyimpanan. Sehingga jadi memakan banyak tempat di dalam kamar Anda.

Ada solusi pintar untuk mengatasi masalah tersebut, yakni dengan memanfaatkan barang atau tempat lain di dalam kamar Anda. Seperti yang dilansir dari situs Liputan6.com, Jakarta Rabu (18/1/2017) berikut ini.

1. Sisipkan kertas-kertas penting di belakang rak buku

Simpan kertas-kertas penting seperti lembar tagihan, struk belanja atau bon-bon penting lainnya di bagian belakang susunan buku pada rak buku Anda. Caranya dengan merapikan semua kertas-kertas penting tersebut dengan memasukkannya ke dalam amplop cokelat, kemudian taruh di bagian belakang deretan buku. Hal ini untuk dilakukan agar amplop berisi kertas penting tersebut tak lepas dari pandangan mata dan sangat mudah dijangkau.

2. Simpan pakaian berbahan linen di dalam sarung bantal

Jika Anda memiliki pakaian atau kain berbahan linen, pisahkan dengan bahan pakaian lain agar tidak merusak tekstur bahannya. Caranya dengan melipat pakaian berbahan linen dengan rapi dan masukkan ke dalam sarung bantal. Lalu, simpan dalam lemari.

3. Gunakan koper Anda untuk menyimpan pakaian yang jarang dipakai

Koper yang kosong dan belum dipakai, bisa menjadi alternatif lain untuk menyimpan pakaian-pakaian Anda yang jarang dipakai. Atau menyimpan pakaian yang sesuai musim, misalnya sweater, jaket dan coat tebal. Simpan barang-barang tersebut dengan cara digulung di dalam koper sampai Anda akan menggunakannya kembali.

4. Simpan stoking dan kaus kaki dalam sepatu

Gulung dan simpan koleksi stoking dan kaus kaki di dalam sepatu boots kesayangan Anda. Hal ini untuk membuat stoking dan kaus kaki lebih mudah dicari dan digunakan kemudian.

5. Manfaatkan kotak sepatu bekas

Punya kotak sepatu bekas? Jangan dibuang dulu, karena bisa dimanfaatkan sebagai penyimpanan barang dalam laci Anda. Sesuaikan dengan ukuran laci dan jadikan kotak sepatu sebagai tempat menyimpan berbagai macam barang, misalnya pakaian dalam.

6. Masukkan clutch/tas tangan mini ke dalam tas yang lebih besar

Jika Anda memiliki koleksi clutch atau tas tangan mini Anda bisa menyimpannya di dalam koleksi tote bag yang lebih besar. Selain untuk menghemat ruang, hal ini juga untuk memudahkan Anda mencari clutch yang ingin dipakai.

Sekian ilmukita.com

Ide Usaha Kreatif Yang Masih Bisa Dilirik

Ide Usaha Kreatif Apa Sih yang Masih Bisa Dilirik

Kalau bingung mau buka usaha apa, tenang, kalian gak sendirian. Buka usaha memang membutuhkan pertimbangan yang matang.

Jadi, wajar kalau timbul rasa bimbang ketika hendak memulainya. Salah satu syarat usaha bisa sukses adalah mesti kreatif.

Tumpahkan segala ide di kepala, gak perlu takut keliru (menggambar/Hongkiat)
Tanpa kreativitas, usaha bisa gampang dilibas.Tapi, di tahun yang baru ini, kira-kira ide usaha kreatif apa yang yang masih bisa dilirik?

Kok kayaknya semua ide kreatif sudah ludes diambil orang. Gak perlu bingung-bingung, mungkin rekomendasi usaha kreatif di bawah ini bisa dipertimbangkan:

1. Rajutan

Pada akhir 2016, sepatu rajut Adidas Yeezy begitu ngehit. Sampai-sampai banyak yang mencoba meniru alias bikin produk KW.

Mungkin kita bisa mendompleng fenomena ini. Eits, tapi bukan bikin usaha Adidas Yeezy KW, melainkan memproduksi bahan kerajinan rajutan.

Bikin produk KW itu bukan kreatif, tapi nyolong ide orang (Adidas Yeezy Boost original dan KW/BP)
Ada banyak lini yang bisa kita masuki dalam bisnis rajutan. Kita bisa bikin sepatu, sandal, tas, juga pernak-pernik aksesori. Pasarnya pun terhitung luas.

Gak hanya jual offline-online, kita pun bisa masuk bisnis suvenir pernikahan. Yang penting, gak masuk bisnis ilegal alias bikin produk bajakan.

2. Ampas kopi

Indonesia masuk lima besar produsen kopi di Indonesia. Kafe dan warung kopi tersebar di mana-mana. Namun pemanfaatan kopi hanya berhenti di situ.

Setelah kafe tutup pada malam hari, bersih-bersih, semua yang dianggap sampah dibuang. Termasuk ampas kopi.

Padahal ampas kopi bisa diolah jadi usaha kreatif. Caranya, menempelkan ampas itu untuk membentuk karya seni pada benda seperti piring, pigura, atau apa pun.

Kita bisa menghubungi warung atau kafe di lingkungan kita untuk mendapatkan bahan baku. Siapa tahu mereka mau memberikan gratis lantaran dipandang sebagai residu.

Kalau bisa bikin kafe sendiri, itu lebih oke. Gak pusing cari bahan baku untuk karya seni ampas kopi.

3. Batik

Selama ini, batik lekat dengan baju atasan atau kemeja formal. Juga jarik yang biasa dipakai dalam tradisi pernikahan Jawa.

Kenapa gak mencoba mengaplikasikan batik pada produk kekinian? Misalnya jaket atau jumper. Bisa juga sepatu, taplak, topi, sampai kaus kaki dan bikini. Atau mungkin pernak-pernik hiasan yang berselimut batik.

Sudah ada sepatu high heels batik, kapan ada bikin batik? (Sepatu batik/Qlapa)
Memang sekilas aneh, namun itulah yang menjadikannya berbeda. Toh, batik sudah diakui sebagai kekayaan dunia.

Artinya, ada peluang memasarkan produk di pasar internasional. Wong batik dari Cina saja bisa masuk ke Indonesia. Bisa juga dong cheongsam ala Negeri Tiongkok kita permak dengan motif batik khas Nusantara.

4.Gorengan

Meski terkenal kurang bersahabat dengan kesehatan, gorengan tetap jadi primadona buat warga Indonesia. Segala macam digoreng.

Yang nge-tren pada 2016 adalah tahu bulat…digoreng dadakan. Apakah usaha kreatif itu bisa dilirik? Jelas, masih bisa.

Tapi kenapa harus sama kalau bisa beda. Tahu bulat selama ini digoreng terus diberi bumbu kimia bubuk. Buat sebagian orang, makanan ini bakal dijauhi karena faktor kesehatan.

Kenapa gak kita coba bikin gorengan yang “lebih sehat”? Misalnya pakai minyak baru begitu sudah menghitam. Pajang minyak bermerek di etalase buat membuktikan, “Ini lho, minyak yang saya pakai berkualitas.”

Atau mau berspekulasi pakai minyak zaitun. Namun cara ini akan menyedot modal usaha lebih besar karena harga minyak zaitun lebih mahal.

Soal jenis gorengan, kita pun bisa memanfaatkan pandangan publik bahwa sayuran itu menyehatkan. Coba jual gorengan sayur, dari yang biasa seperti bayam dan jamur hingga yang di luar kebiasaan misalnya kubis dan kangkung.

Untuk bisa membuka dan menjalankan usaha kreatif, kadang memang diperlukan ide gila. Ide yang gak pernah terpikirkan orang sebelumnya.

Soal berhasil atau tidak, itu lain soal. Banyak faktor yang berpengaruh. Usaha kreatif itu mesti dibarengi promosi yang mumpuni.

Bahkan produk yang kualitasnya bisa saja pun bisa laris manis jika promosinya yahud lho. Mungkin masih banyak ide usaha kreatif lain di luar sana.

Sekarang tinggal kitanya. Kapan mau bergerak merintis kesuksesan. Seperti kata Bob Sadino, usaha yang baik itu adalah yang dijalankan, bukan ditanyakan terus.

Salam sukses untuk teman teman IlmuKita.com jeriblog.

Punya Sifat Penyendiri dan Kurang Gaul Jangan Takut Gak Bisa Sukses

Zaman sekolah, kuliah dan bahkan di tempat kerja perhatiin deh, pasti ada si pendiam yang ngapain aja sendirian. Makan siang sendiri, pulang kantor gak pernah ikutan nongkrong. Nama lainnya kaum introvert.

Sabar dulu deh! Jangan langsung kasih tudingan negatf bagi orang-orang yang kayak gitu. Ada hal-hal positif juga kok yang bisa dipelajari dari mereka.

Ingat, Tuhan itu Maha adil. Manusia punya kekurangan pasti juga punya kelebihan. Punya sifat suka menyendiri dan sulit bergaul juga bisa jadi orang sukses layaknya mereka yang ekstrovert.

Berikut 6 sisi positif dari orang-orang yang introvert alias suka menyendiri dan kurang gaul.

1. Punya waktu lebih banyak

Dengan sifatnya yang lebih memilih untuk sendiri, orang introvert punya waktu lebih banyak dan tenang untuk berpikir. Kemampuan yang kayak gini bikin mereka cenderung jadi pengambil keputusan yang baik.

Kenapa? Ya karena keputusan yang diambil sebagian besar murni dari pertimbangan sendiri. Gak ada intervensi alias campur tangan pihak lain. Hal ini penting buat mereka yang berada di level top manajemen yang sering dihadapkan dengan hal-hal seperti itu.

2. Pendengar yang baik

Terbiasa dengan keheningan juga membuat orang introvert bisa menjadi pendengar yang baik. Mendengar di sini bukan dalam arti masuk kuping kanan keluar kuping kiri loh. Tapi, benar-benar mendengar keluh kesah atau cerita dan memahaminya.

Kebanyakan orang ingin jadi yang didengar, bukan mendengar. Tonton saja acara debat di televisi. Gak sedikit yang dimulai dengan adu argumentasi berubah jadi adu jotos.

Orang introvert dominan dengan sikap sabar dan tenang. Gak hanya menjadi pendengar, mereka juga pada akhirnya bisa memberi solusi yang tepat.

3. Berbakat di industri kreatif

Menghabiskan waktu sendiri bikin seseorang cenderung bisa berimajinasi. Eits, bukan ngelamun jorok ya. Tapi, lebih ke memikirkan banyak hal lebih luas dan menganalisa dengan tenang serta akal sehat. Dengan kata lain mereka berbakat di industri yang kreatif.

Banyak ide-ide ciamik yang bermunculan saat sedang menyepi. Ibaratnya suara hati pun bisa terdengar jelas ya. Gak heran kalau orang-orang yang punya sifat begini punya bakat jadi penulis, pelukis, komposer dan profesi kreatif keren lainnya.

4. Lebih mandiri

Karena lebih suka menyendiri, otomatis mereka jadi pribadi yang lebih mandiri. Ini karena mereka terbiasa melakukan semua sendiri. Gak tergantung sama orang lain dan gak lebih punya inisiatif tinggi.

Sikap yang kayak gini dibutuhin saat harus bekerja di perusahaan yang gak ada timnya alias bekerja secara individu. Atasan juga jadi lebih bisa menilai performa kerja masing-masing individu.

5. Pergaulan terjaga

Orang introvert biasanya lebih memilih berdiam diri di rumah atau pergi ke sebuah tempat yang jauh dari hiruk pikuk  Minim resiko dari pengaruh pergaulan yang gak baik seperti gaya hidup konsumtif dan hingar-bingar lainnya.

Nah, frekuensi jarang bertemu dengan orang banyak inilah yang bikin orang introvert terhindar dari pengaruh pergaulan negatif.

6. Pengendalian diri

Soal pengendalian diri jangan ditanya. Walau bukan jadi jaminan tapi orang yang suka menyendiri biasanya lebih sabar.

Mereka gak mudah terpancing emosi atau melakukan sesuatu secara impulsif yang bisa merugikan diri sendiri.

Mereka punya pengendalian diri yang baik, termasuk konsentrasi yang baik. Kamu pun bisa melatih pengendalian diri atau konsentrasimu biar kayak mereka dengan meditasi (Meditasi/Daily Read Articles)

Manusia memang mahluk paling istimewa sekaligus unik. Banyak ragamnya. Yang pasti gak ada manusia yang sempurna. Ada kekurangan tapi pasti punya kelebihan. Orang introvert memang kurang fleksibel dalam menjalin network. Mereka juga punya kendala dalam komunikasi interaktif.

Stigma masyarakat secara umum tentang orang introvert adalah ‘kuper’ bahkan ada yang bilang ‘aneh’. Namun ternyata di balik sifat orang introvert, ada hal-hal yang bisa kita pelajari loh buat jadi insipirasi kesuksesan.

Rabu, 18 Januari 2017

10 Hal yang Harus Dilakukan Sebelum Menyesal di Usia Kepala 4

Menginjak usia kepala 4, Rio bisa dibilang masih belum mapan. Dia masih tinggal di rumah orang tuanya, belum menikah. Kendaraan di rumah hanya satu, beroda dua. Itu pun sudah sekali ganti pelat alias umurnya lebih dari 5 tahun.

Kariernya mentok di bagian staf. Jangankan manajer. Kursi kepala bagian jauh dari jangkauan. Investasi? Rekening tabungan saja kembang-kempis.

Padahal dulu Rio termasuk punya karier cemerlang. Tempat kerjanya bonafide. Fasilitas dan tunjangan ada macam-macam.

Namun, dia gak ahli dalam soal keuangan. Gaji besarnya sering lewat begitu saja tiap bulan. Kebiasaannya berhura-hura tanpa mikir panjang yang menjadi penyebab.

Tak pernah terlintas sedikit pun di pikirannya untuk berinvestasi. Apalagi mencadangkan dana untuk kebutuhan darurat. Malah, dia apply kartu kredit banyak-banyak.

Akhirnya, kondisi finansialnya ambruk digencet utang kartu kredit. Apalagi dia sempat sakit ginjal parah sehingga tabungan terkuras, meski sudah ada asuransi dari kantornya.

Posisi limbung itu turut mempengaruhi kinerjanya. Dia dipecat. Jadilah dia kerja di tempat lain, dengan gaji lebih sedikit.

Sejatinya, Rio pernah diberi sederet nasihat oleh orang-orang terdekatnya, termasuk orang tuanya. Tapi, nasihat itu gak digubris. Padahal nasihat itu sederhana saja, seperti tertulis di bawah ini:

1. Bangun pagi teratur

Bangun pagi itu sederhana, tapi manfaatnya luar biasa. Tapi jika malamnya suka begadang, tentu susah bangun pagi. Padahal, dengan bangun pagi, waktu kita dalam satu hari lebih banyak yang bisa dimanfaatkan untuk hal positif, seperti membaca berita. Siapa tahu ada inspirasi buat kerja dari berita pagi itu.

2. Olahraga rutin

Jadi member di gym beken gak berguna kalau hanya numpang nampang. Berolahraga rutin bisa mencegah dompet jebol gara-gara sakit parah. Dan, olahraga gak harus di tempat mahal. Joging 10-20 menit di dekat rumah juga sudah cukup.

3. Makan sehat

Makanan sehat juga berkontribusi pada raga yang sehat. Kalau tiap hari makan junkfood, jangan heran kalau perut menjadi seperti tong sampah. Kotor, bau, dan penuh penyakit. Apalagi makan sehat di rumah lebih hemat ketimbang beli junkfood terus-terusan.

4. Recehan juga penting

Menabung gak kenal nominal uang. Recehan pun sangat penting untuk ditabung, bukan malah dibuang sembarangan. Duit Rp 1 juta tanpa Rp 100 gak bisa disebut Rp 1 juta lho. Intinya, selalu alokasikan dana berapa pun untuk ditabung tiap bulan, bukan dibelanjakan semuanya.

5. Menunda-nunda

Kalau pekerjaan bisa diselesaikan sekarang, kenapa mesti ditunda? Iya kalau habis ditunda bisa langsung selesai. Kalau lupa? Begitu juga soal tagihan utang. Kalau sudah ada dana, lebih baik segera lunasi. Ketimbang hidup memikul utang.

6. Baca buku

Menurut berita di JakartaPost, tingkat literasi Indonesia berada di posisi ke-2 terbawah dari 61 negara yang disurvei. Tingkat literasi mengindikasikan kemajuan suatu negara. Jadi, orang yang gak sadar akan pentingnya membaca kemungkinan besar tak bisa maju. Mau masuk golongan itu?
Tambah wawasan dengan buku, bukan dengan timeline medsos

7. Tenang

Bersikap tenang kadang susah dipraktikkan. Padahal, sikap ini bisa membuat kita bertindak dengan pikiran jernih, gak terburu nafsu. Dalam belanja, misalnya, gak buru-buru gesek kartu kredit ketika lihat diskon.

8. Gaul sehat

Bergaul itu penting, apalagi gaul yang bermanfaat. Maksudnya adalah gaul yang bukan asal kumpul, makan, minum, sudah. Dalam bergaul, kita juga mesti memikirkan jaringan, terutama buat karier. Siapa tahu dari pergaulan itu muncul kesempatan proyek kerja yang cihui?

9. Pilih teman

Siapa bilang gak boleh pilih-pilih teman? Justru itu harus, biar kita gak terjebak dalam arus pertemanan yang suram. Pilih mana, berteman dengan pengusaha sukses atau pecandu narkoba yang suka morotin temannya?

10. Catat semua

Orang yang rajin mencatat akan menemukan manfaat kebiasaannya itu di kemudian hari. Dari nyatat kegiatan sehari-hari di diary, bisa jadi buku best seller. Nyatat pengeluaran apa lagi. Pasti pengaturan finansial bisa terjaga tetap seimbang antara pemasukan dan pengeluaran.

Cermat dalam hal keuangan adalah kunci masa depan yang nyaman
“Coba dulu saya ikuti nasihatnya.” Kata-kata itu yang terlintas di pikiran Rio sekarang. Buat kita yang masih jauh dari usia 40 tahun, belum terlambat buat menjalankan nasihat itu.

Selasa, 17 Januari 2017

7 Manfaat Emas dan Logam Mulia Selain untuk Berinvestasi

Siapa sih yang nggak tahu emas dan logam mulia? Semua mengakui emas sebagai suatu barang yang sangat berharga dan bernilai tinggi. Entah di kalangan kelas menengah ke bawah atau kelas menengah ke atas, emas tetaplah primadona.

Pastinya semua orang berlomba-lomba untuk mendapatkan emas entah untuk dikoleksi ataupun untuk investasi.

Mungkin banyak d antara kita yang sudah khatam dengan manfaat emas, tapi nggak ada salahnya kita bahas lebih dalam lagi.

1. Manfaat Emas dalam bidang Ekonomi

Pada zaman dahulu emas digunakan sebagai alat tukar dalam perdagangan. Seiring berjalannya waktu, dibuatlah uang emas untuk keperluan transaksi. Namun, karena jumlah emas yang langka, akhirnya uang emas nggak dipakai lagi.

Di sisi lain, emas digunakan sebagai cadangan devisa negara karena nilai jualnya yang tinggi dan nggak pernah susut. Para investor juga menggunakan emas sebagai investasi jangka panjang ataupun pendek.

manfaat emas dan logam mulia
Investasi emas juga dong jangan cuma habisin uang buat foya-foya (Investasi Emas / Hariando)
Kamu tahu nggak sih peristiwa Nixon Shock yang terjadi pada tahun 15 Agustus 1971. Di mana

Presiden Amerika Richard Nixon membatalkan konversi mata uang international berdasarkan emas.

Beliau mengubah sistem menjadi mata uang freely floating fiat. Sederhannya US Dollar nggak lagi dikaitkan dengan cadangan emas yang mereka miliki.

Sebelum tahun 1971, setiap uang kertas yang dicetak (termasuk US Dollar), perlu didukung cadangan emas dengan berat tertentu. Setelah tahun 1971, setiap uang kertas US Dollar yang dicetak, nggak didukung cadangan emas dengan berat tertentu. Alias freely floating fiat.

2. Manfaat Emas dalam bidang Sosial

Jangan heran jika melihat seseorang yang hobinya memamerkan perhiasan emas seperti anting emas, kalung emas, gelang emas dan lainnya. Emas dan perhiasan emas merupakan simbol dari kemakmuran.

Semakin banyak emas dan perhiasan yang dimiliki oleh seseorang, maka semakin tinggi kedudukannya dalam status sosial. Dikarenakan emas dianggap sebagai barang yang mewah dan bernilai tinggi.

manfaat emas dan logam mulia

Bergaya pakai perhiasan biar cantik sih oke, tapi jangan lebay ya (Perhiasan Emas / Klimg)

3. Manfaat Emas dalam bidang Agama

Di Indonesia, banyak sekali peninggalan sejarah yang terbuat dari emas. Salah satunya adalah arca kerajaan Hindu Budha yang terbuat dari emas.

Arca ini menggambarkan dewa-dewa yang disembah dalam agama Hindu. Pada zaman Nabi Muhammad SAW, koin emas digunakan sebagai alat transaksi pada masa itu.

4. Manfaat Emas dalam Bidang Industri

Karena sifatnya yang lunak dan mudah ditempa, emas dapat diubah menjadi bentuk yang diinginkan. Sehingga banyak sekali industri yang menggunakan emas untuk dijadikan perhiasan dalam bentuk cincin, kalung, gelang, atau yang lainnya sesuai dengan keinginan konsumen.

Ada juga koin emas (gold coin) dapat dijadikan sebagai cinderamata (souvenir) dan barang koleksi. Namanya barang koleksi, tentu saja harganya bisa berubah-ubah. Semakin langka koin emas tersebut, maka harganya juga akan semakin mahal.

5. Manfaat Emas dalam bidang Kesehatan

Emas merupakan logam mulia. Pada zaman dahulu, penggunaan logam mulia ini ditujukan untuk mengatasi masalah gigi. Yaitu untuk menambal gigi berlubang dengan emas atau mengganti gigi asli dengan gigi palsu yang berlapis emas.

Emas dipilih karena sifatnya yang nggak bereaksi terhadap oksidasi. Emas nggak akan berkarat sehingga menjadikannya sebagai logam yang paling aman untuk menggantikan gigi.

manfaat emas dan logam mulia

Wah silau man senyum berkilau! (Gigi Emas / Mstar)

6. Manfaat Emas dalam bidang Produksi Elektronik

Emas dipakai sebagai lapisan untuk perangkat kecil sebagai penghantar listrik pada beberapa alat elektronik seperti radio, elevise, komputer dan perangkat lain. Ada juga handphone atau alat elektronik lain yang menggunakan emas sebagai lapisan pelindungnya.

Karena emas memiliki sifat yang tahan terhadap korosi, penghantar panas yang baik dan mendukung sistem pengiriman data komputer.

7. Emas sebagai Bahan Pembuatan Penghargaan

Emas sering kali digunakan sebagai penghargaan dalam suatu kejuaraan. Entah dalam bentuk medali ataupun piala. Karena emas dinilai sebagai barang yang berharga dan punya prestise tinggi, maka sangat cocok sekali digunakan untuk posisi juara.

Ternyata fungsi emas banyak sekali yaa… Nggak heran jika emas dikatakan sebagai barang yang paling banyak penggemarnya. Entah usia muda ataupun usia tua, pasti pernah memakai emas untuk perhiasan ataupun untuk keperluan lainnya.

Karena memang emas cocok digunakan untuk semua kalangan. Jangan lupa share ke pasangan atau rekan kerja kamu, supaya mereka juga tahu manfaat emas dan logam mulia.

10 Penyesalan yang Wajib Dihindari Mumpung Masih Muda!

Semua orang pasti pengen hidup bahagia dan selalu berusaha untuk ngewujudin itu. Tapi gimanapun juga, semua pasti tetep punya penyesalan yang bikin kita mikir “seandainya dulu gue….” Nah, di sini gw coba rangkum 10 penyesalan terbesar yang dirasain orang-orang di hari tuanya.

1.Seandainya dulu saya ga kerja melulu. Kerja keras sampe lupa waktu, ga punya waktu untuk keluarga dan temen-temen. Banting tulang tiap hari tapi ga punya waktu untuk nikmatin hasilnya :(.

2. Seandainya dulu saya ga terlalu mikirin kata-kata orang. Kita emang ga hidup sendiri, jadi penting untuk dengerin pendapat orang lain. Tapi bukan berarti kita harus biarin orang lain mendikte hidup kita. Jalanin hidup yang kita mau. Selama kita ga ngerugiin orang lain, why not?

3. Seandainya dulu saya stay in touch sama temen-temen lama. Persahabatan itu harta berharga, perlu dijaga baik-baik. Pernah ga keinget temen sekelas dulu zaman SMA terus mikir, dia lagi ngapain ya? Sekarang zaman udah canggih, kita bisa cari di FB, terus coba sapa. Pasti seru deh kalo reunian lagi sama temen-temen yang udah lama ga kita temuin.

4. Seandainya dulu saya ambil pekerjaan impian saya. Ada tawaran pekerjaan yang udah lama kita nantiin tapi akhirnya ga diambil. Bisa aja kita terpaksa ga ambil pekerjaan itu karena situasi yang ga memungkinkan, asal bukan karena takut dan bikin-bikin alesan yang sebenernya ga ada.

5. Seandainya dulu saya ga terlalu cemas soal ini-itu. Hidup terlalu pendek untuk diisi sama perasaan cemas untuk semua hal.

6. Seandainya dulu hidup saya ga terlalu serius. Serius dan fokus itu wajib kalau mau sukses, tapi seneng-seneng juga penting. Ambil waktu untuk liburan, ke tempat-tempat baru, ketemu orang-orang baru, jadi have fun sekaligus tambah temen dan wawasan.

7. Seandainya dulu saya lebih percaya diri. Jelas, kepercayaan diri bisa bawa perubahan besar dalam hidup kita. Jangan mau diinjek-injek orang lain, berani ungkapin pendapat dan perasaan kita.

8. Seandainya dulu saya lebih peduli kesehatan. Kalo pas muda ga jaga kesehatan, pasti nyesel banget deh di hari tua :(.

9. Seandainya dulu saya lebih dengerin kata hati. Percaya sama intuisi kita dan berani ambil resiko.

10. Seandainya saya dulu lebih bisa ngatur keuangan. Kayaknya ga bosen-bosen ya di sini kita saling ngingetin soal ini: nabung, investasi, dan bikin catatan keuangan! Menghasilkan uang itu penting, tapi lebih penting lagi gimana cara kita ngaturnya.

Jadi menurut gw intinya hidup itu cuma sekali, kita harus jalanin hidup kita sebaik mungkin, sebahagia mungkin, dan jangan terlalu khawatir ini-itu :).
Nah, kalo kalian sendiri gimana? Apa penyesalan kalian dalam hidup, apa ada di list gw? Share di komen, ya.

Minggu, 15 Januari 2017

Tips Mengatur Gaji Kecil

3 Tips Mengatur Gaji Kecil, Biar Gak Pusing di Akhir Bulan

Siapa bilang gaji kecil gak butuh diatur? Justru gaji yang terbatas perlu diatur biar gak bikin tabungan terkuras.

Gaji yang sedikit bila diutak-atik sedemikian rupa bisa lebih bermanfaat buat kita. Bahkan  seorang tukang potong rumput bisa naik haji dengan gajinya yang minim. Kuncinya: disiplin mengatur keuangan.

Jadi, gak ada ruginya mengatur gaji. Gaji kecil tetap harus diatur. Ini terutama berlaku buat fresh graduate yang baru dapat kerja.

Sebagai lulusan anyar yang baru masuk dunia kerja, biasanya gaji mereka masih terbilang kecil. Masalahnya, udah kecil, gaji sering bablas tiap bulan gak tahu ke mana.

Soalnya, mereka belum terlalu memikirkan pengaturan keuangan. Tapi mungkin ada beberapa sih, yang mikir modal buat nikah nanti. Biaya resepsi nikah makin mahal, coy.

[Baca: Hemat Biaya Pernikahan Bukan Berarti Irit-irit Pengeluaran]

Namun lebih banyak yang lebih suka hura-hura ketimbang menabung gaji. Apalagi investasi. Eh, emangnya gaji Rp 3 jutaan masih bisa investasi?

Bisa banget dong. Investasi bukan lagi barang keramat yang hanya digandrungi pria-pria berdasi. Bahkan yang masih mahasiswa juga bisa menjadi investor pemula.

tips mengatur gaji kecil
Wakwaw! Baru tengah bulan gaji sudah tiris?
Tapi gimana ya caranya mengatur gaji meskipun belum sampai dua digit? Gak perlu pakai kalkulator canggih buat ngatur keuangan buat yang bergaji kecil. Coba ikuti saja tips mengatur gaji kecil di bawah ini.

1. Bikin rencana keuangan

Rencana keuangan penting biar kita gak melakukan pemborosan. Orang yang boros biasanya gak punya anggaran keuangan pribadi.

Kalau sudah ada anggaran, kita bisa mengendalikan diri biar gak melanggar batas pengeluaran per bulan. Jadi, ada dua hal utama di sini, yaitu rencana keuangan dan pengendalian diri.

Jika anggaran sudah tersusun rapi tapi kita gak disiplin, ya, sama juga bohong. Rencana anggaran  yang meliputi pemasukan dan pengeluaran itu dibuat untuk ditaati.

Rencana anggaran bulan sebelumnya pun bisa dipakai untuk lebih memperketat anggaran bulan berikutnya. Jadi, kita bisa lebih berhemat. Ujungnya, gaji boleh kecil, tapi tabungan gede.

[Baca: Perencanaan Keuangan Masa Depan Itu Penting Kalau Gak Mau Tujuan Hidup Hanya Angan-angan Semu]

2. Hemat dengan trik

Trik berhemat ada banyak, tergantung dalam hal apa. Misalnya dalam pemakaian listrik, kita bisa menghemat biaya tagihan dengan mematikan barang elektronik yang gak digunakan dalam waktu lama.

tips mengatur gaji kecil
Hemat itu harus, kalau cuma menuruti keinginan, dompet gak bakal mampu ngikutin
Dalam soal belanja, kita bisa memanfaatkan situs promo untuk mencari tahu promo/diskon terbaru biar harga barang lebih murah. Mau makan, masak sendiri. Jadi, tergantung pintar-pintarnya kita memanfaatkan peluang.

Yang pasti, hemat berbeda dengan pelit, ya. Kalau pelit itu misalnya sepatu udah butut, bolong, tapi masih dipakai dengan alasan ngirit.

Kalau memang butuh, ya gak apa-apa beli saja. Tapi jika hanya pengin, gak akan ada habisnya keinginan manusia. Ingin ini-itu banyak sekali. Kalau punya Doraemon, mah, tinggal minta saja.

[Baca: Antara Hemat dan Pelit, Pahami Dulu Deh Biar Gak Ngatain Teman Pelit]

3. Investasi

Seperti disebutkan sebelumnya, pos investasi sebaiknya diadakan dalam anggaran keuangan. Jika gak memungkinkan berinvestasi sekarang, bisa dikumpulkan dulu sedikit demi sedikit.

Misalnya tiap bulan disisihkan Rp 100 ribu buat nantinya beli emas. Kalau sudah terkumpul, duit itu tinggal dibelikan emas. Atau bisa juga beli emas langsung dengan cara kredit.

Menabung saja belum cukup sebagai investasi. Sebab, bunga tabungan terhitung kecil jika dibandingkan dengan nilai inflasi per tahun.

[Baca: Buat Para Pemula, Baca 5 Panduan Berinvestasi Ini Ya!]

Sebagai orang bergaji kecil, kita gak perlu minder. Apalagi bersikap masa bodoh terhadap pengaturan keuangan.

tips mengatur gaji kecil
Tabungan harus selalu terisi walaupun gaji belum dua digit
Hitung-hitung sebagai pemanasan buat nanti kalau sudah bergaji besar. Kalau sudah lihai mengatur gaji yang kecil, gaji besar pastinya juga gampang diutak-atik.

Masak, mau gaji kecil terus? Harus optimistis gaji bisa lebih besar daripada sekarang, dong.

Postingan Populer